Filterisasi Berita


Dahulu kala di masa Yunani kuno, hiduplah Socrates yang terkenal memiliki pengetahuan yg tinggi dan sangat terhormat.
Suatu hari seorang kenalannya bertemu dengan filsuf besar itu dan berkata: "Tahukah Anda apa yg sy dengar tentang teman Anda?
"Socrates menjawab: "Tunggu sebentar. Sebelum Anda menceritakan apapun kepada saya, saya akan memberikan suatu test sederhana yg disebut "Triple Filter Test".

Filter yang PERTAMA adalah KEBENARAN.
"Apakah Anda yakin bahwa apa yang akan Anda katakan kepada saya itu benar?
"Kenalannya itu menjawab: "Tidak. Sebenarnya saya hanya MENDENGAR tentang itu.
"Socrates: *"Baik. Jadi Anda tidak yakin itu benar. Sekarang saya berikan filter yg kedua".

Filter yg kedua adalah KEBAIKAN.
"Apakah yang akan Anda katakan tentang teman saya itu sesuatu yg baik?
"Kenalannya menjawab: "Tidak, malah sebaliknya.
"Socrates melanjutkan: *"Jadi Anda akan menceritakan sesuatu yg buruk tentang dia,tetapi anda tidak yakin apakah itu benar. Anda masih memiliki satu kesempatan lagi.
Masih ada satu filter lagi, yaitu filter yg ketiga.

Filter yg ketiga adalah KEGUNAAN.
"Apakah yang akan Anda katakan kepada saya tentang teman saya itu berguna bagi saya?
"Kenalannya menjawab: "Tidak. Sama sekali tidak.
"Socrates menyimpulkan: *"Jadi bila Anda ingin menceritakan sesuatu yang belum
tentu benar, bukan tentang kebaikan dan bahkan tidak berguna, mengapa Anda harus menceritakan hal itu kepada saya?
"Pesan:Gunakanlah "Triple Filter Test" setiap kali kita mendengar atau ketika kita hendak menceritakan sesuatu kepada kawan.
Jika bukan KEBENARAN, bukan KEBAIKAN,dan tidak pula ada KEGUNAANNYA, tidak perlu kita terima atau kita sampaikan kepada orang lain.
Dan apabila kita sudah terlanjur mendengarnya, janganlah disampaikan kepada siapa pun.

Seperti dalam beberapa kasus sekarang yang mengatakan bahwa saat ini adalah perang opini di mana media sosial menjadi tren untuk menjadikan propaganda adanya kepentingan tertentu dan apabila propaganda itu mengarah kepada suatu pengkaburan kebenaran maka berperang dalam media sosial sudah menjadi kewajiban.

Dewasa ini juga yang tak kalah parah adalah disaat media elektronik yang selalu mengeluh eluhkan pemerintah dan di jadikan sebagai alat untuk politik adalah pemandangan yang sudah bukan rahasia umum. Padahal peranan media massa didalam demokrasi di indonesia sangat lah besar. kalau media massa semisal televisi sudah mengkaburkan suatu berita, sudah tak berimbang dalam pemberitaan maka yang akan muncul adalah pemimpin pemimpin yang penuh kepalsuan dan kebohongan. 
l

0 Response to "Filterisasi Berita"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel