Aku datang,
Bukan karena
ikut-ikutan.
Tapi karena
kesadaran,
Terlebih karena
tanggungjawab.
Ya,
Tanggungjawab.
Jika namaku dicaci
saja aku marah,
Jika kehormatanku
dihina aku geram.
Kali ini Al-Qur'an,
Yang disucikan,
Firman Tuhan.
Dilecehkan
sejelasnya.
Jika Aa Gym,
Yang kukenal santun.
Lalu geram dan marah
besar.
Jika Salim A Fillah,
Yang kukenal lembut,
Lalu geram dan
lantang.
Jika Ustad Bachtiar
Nasir,
Ulama yh sering aku
ikuti kajiannya,offLine maupun online,
Pun tidak hanya
marah,
Tapi jauh dari
itu...turun kejalan.
Jika Para Ulama,
Habaib
Ratusan ribu ummat,
Turun kejalan.
Lalu,
Aku masih hanya
terdiam?
Lalu siapakah aku?
Aku jauh lebih
banyak dosa dari mereka,
Aku jauh dari
keilmuan mereka,
Aku jauh dari
tingkat keshalehan mereka.
Lalu siapakah aku?
Maka,
Disinilah aku
nyatakan,
AKU DATANG.
4 NOVEMBER 2016
MEMBELA ISLAM.
AKU DATANG,
Karena aku masih
punya nurani.
Aku harus membela
agamaku,
Aku harus membela
Al-Qur'an,
Aku harus membela...
Agar kelak aku bisa
menjawab,
Jika Allah
menanyakan.
"Dimana dirimu
saat kitabKu dihinakan?"
Aku harus membela,
Harapan besar,
Ketika kelak di hari
penghakiman.
Al-Quran akan
menjadi pembela ku saat kian banyak dosa aku lakukan.
Aku akan membela,
Besar harapan bisa
menjadi tambahan amal kebaikan.
Yang kelak Allah
perhitungkan.
Setidaknya untuk
mengurangi beban dosaku.
AKU DATANG,
Karena aku punya
hati nurani.
Aku masih punya
iman.
Aku sadar betul,
Aku bukan muslim
yang baik.
Belum mengamalkan
seluruh ajaran.
Belum optimal
mempelajari Al-Qur'an.
Belum juga dalam
pemahamanku tentang Islam.
Maka itu,
Aku terus belajar.
Jika,
Karena sikapku
banyak yang membenci,
Karena pilihanku
banyak yg mencaci,
Karena ikut aksi 4
November aku dikatakan bodoh.
Biarlah...
Aku tak peduli
dengan umpatan itu.
Karena aku yakin
mereka juga tak peduli denganku.
Dan,
Pertolongan itu dari
Allah,
Rezekiku dari Allah.
Hidup dan matiku
diatur Allah..